Kamis, 01 Juni 2017

Gebyok

Sejarah Gebyok

gebyok pelaminan pengantin
gebyok pelaminan pengantin


Dahulu gebyok Kudus melambangkan kemampuan ekonomi yang tinggi pada pemiliknya. Seperti salah  satu bagian dari tempat tinggal norma Kudus, yg terdiri berdasarkan gebyok. Kayu yang sarat tabrakan ini, memiliki makna spiritual yang lebih dari sekadar penyangga rumah.

Donny Osmond perajin gebyok di Desa Janggalan, Kecamatan Purwosari, Kudus menyatakan, selain mengandung nilai etis, gebyok memberi pesan spiritual bagi penghuninya.

”Ukiran dalam gebyok menceritakan tujuan hidup insan sangkan paraning dumadi yg berarti keharmonisan, kesejahteraan, dan kedamaian,” terangnya.

Ia menyebutkan,  keharmonisan desain gebyok menampakan pentingnya keharmonisan hidup dengan alam. Apabila dikaitkan dengan Agama Hindu yg mendominasi daerah Kudus dulu, gebyok adalah  pertanda tentang jalan ke nirwana, naik turunnya roh nenek moyang.

”Awalnya gebyok hanya dipakai dalam rumah norma Kudus, sebelum tahun 1810 M pada daerah Kudus Kulon,” kata Donny kepada Koran Muria.

Metamorfosis ukiran ini membawa gebyok terangkat derajatnya, tak hanya dipercaya sebagai simbol kedamaian, akan tetapi gebyok mempunyai nilai estetika yang tinggi. Gebyok jua banyak digunakan sebagai pintu utama hotel atau bangunan pendopo, dalam sebagian kantor kabupaten di Indonesia.

Tumbuhnya pencerahan dan kebanggaan akan warisan budaya wilayah, ikut dan menciptakan kegairahan dalam memelihara dan menyebarkan budaya gebyok. Donny menambahakan, kini gebyok poly disukai pada seluruh Indonesia bahkan di dunia.

Anak bungsu berdasarkan tiga bersaudara ini menyatakan, almarhum ayahnya dulu adalah pelopor perdagangan gebyok pada Kudus. Buchori, sang ayah sudah mengawali perdagangan gebyok lebih kurang tahun 1970.

Beberapa model gebyok saat ini sangat beragam yang sudah diproduksi. ada model pintu gebyok yang memang difungsikan untuk pintu rumah. dengan model pintu gebyok ukir atau pintu gebyok kayu jati. semuanya bisa anda pesan produk gebyok Jepara dengan mudah dikota ukir Jepara.



















”Pada era orde baru, ayah menerima pesanan gebyok dari mantan presiden Soeharto. Selain itu, pula pernah menerima pesanan gebyok pada bentuk pintu & ventilasi menurut Masjid Istiqlal Jakarta, & keliru satu Masjid di Jordania,” katanya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar